Senin, 29 Mei 2017

Ustadz Aa Abdul Hamid,S.Pd.I - 20 Cara Mendidik Anak yang Baik Menurut Islam

Anak adalah titipan Allah SWT dan mendidik anak dalam islam sejak usia dini adalah kewajiban orangtua. Anak adalah hasil pernikahan (baca fiqih pernikahan, hukum pernikahan dan syarat-syarat pernikahan) seorang pria dan seorang wanita baik anak hasil pernikahan resmi maupun nikah siri. Tidak hanya anak kandung hasil pernikahan saja yang berhak mendapatka pendidikan, anak tiri (baca hak waris anak tiri)  maupun anak yang lahir diluar nikah  juga berhak mendapatkan pengajaran maupun pendidikan dari orangtuanya. Mendidik anak dalam islam dengan baik agar anak memiliki budi pekerti yang baik adalah kewajiban manusia sehingga orangtua selayaknya mengetahui cara mendidik anak dalam islam yang benar dan sesuai dengan syariat islam sebagaimana yang disebutkan oleh Imam Ali bin Al Husain yakni
Hak anakmu adalah…engkau bertanggung jawab untuk mengajarkan kepadanya akhlaq karimah, mengenalkan kepada Tuhan dan membantunya untuk patuh kepadamu. Tugas berat ini besar sekali pahalanya dan sebaliknya, siksaan menunggu jika melalaikannya. Karena itu, lakukanlah apa yang bisa membuatmu berbangga atasnya di masa depan dan terbebas dari hukuman Tuhan atas tanggung jawab yang Dia berikan kepadamu, dengan mendidiknya secara baik dan benar.
Serta hadits rasulullah SAW dan Firman Allah dalam surat At Tahrim ayat 6 yang berbunyi
“Hormatilah anak-anak kalian dan perbaikilah perangainya”
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan”. (Q.S At Tahrim: 6)
Sejak usia dini pendidikan anak dalam islam harus diajarkan terutama pendidikan aqidah, pendidikan ibadah dan pendidikan akhlak. Pendidikan tersebut diharapkan dapat membentuk karakter anak sehingga ia dapat menjadi pribadi yang mulia dimasa depan. Adapun cara mendidik anak yang baik menurut islam dapat diketahui dari penjelasan berikut :


  1. Mengajarkan anak tentang ketauhidan sejak awal dan mengenal Allah sejak ia dilahirkan dengan melantunkan adzan saat ia baru dilahirkan oleh ayahnya. Hal ini berdasarkan hadits Rasullulah SAW, Dari Abu Dawud dan Tirmidzi “ Aku telah melihat Rasulullah SAW mengazankan Al-Hasan bin Ali pada telinganya saat dilahirkan oleh Fatimah dengan azan seperti azan shalat”.(HR. Turmidzi)
  2. Memberikan nama yang baik serta panggilan atau julukan yang baik untuk anaknya karena nama adalah doa. Orangtua dilarang memberi nama yang buruk dan panggilan yang tidak baik kepada anaknya karena dapat menyakiti serta bukanlah suatu perbuatan yang mencerminkan rasa hormat pada anaknya. Sebagaimana hadits berikut :“Hormatilah anak-anakmu dan perhatikanlah pendidikan mereka karena anak-anakmu sekalian adalah karunia Allah kepadamu (HR Ibnu Majah)
  3. Mengkhitan anak saat ia beranjak dewasa untuk menjaganya dari penyakit dan mengajarkannya mematuhi perintah Allah SWT sebagaimana hadits menyebutkan Fitrah itu ada lima atau lima perkara yang termasuk fitrah, yaitu berkhitan, mencabut bulu kemaluan, mencabut bulu ketiak, memotong kuku dan menggunting kumis”. (HR. Al-Bukhari)
  4. Mengajarkan anak untuk melakukan ibadah sejak usia dini seperti shalat wajib. Ajaklah anak laki-laki untuk shalat berjamaah dimasjid dan bisakan anak untuk melakukan shalat tepat waktu. Meskipun anak belum baligh dan belum wajib untuk melakukan shalat jangan biarkan ia meninggalkan shalat ketika ia sudah berusia lebih dari tujuh tahun. Hal ini bertujuan agar anak terbiasa melaksanakan ibadah ketika ia beranjak dewasa nanti.
  5. Mengajarkan anak membaca Alqur’an sejak dini dan jika bisa maka ajarkan anak juga untuk menghafal ayat suci Alqur’an. Mengajarkan anak membaca Alqur’an sangatlah penting karena Alqur’an adalah pedoman hidup umat muslim dan membacanya membawa manfaat dan pahala yang besar (baca manfaat membaca Alqur’an )
  6. Melatih anak berpuasa terutama saat bulan ramadhan. Anak bisa dilatih untuk melaksanakan puasa ramadhan dengan metode puasa setengah hari. Bangunkan anak saat sahur dan biarkan ia ikut makan bersama orangtuanya. Jika anak belum kuat untuk berpuasa seharian maka biarkan ia makan saat tengah hari kemudian ajarkan anak untuk melanjutkan puasa setelah makan siang hingga waktu berbuka puasa tiba.
  7. Membacakan kisah-kisah suri tauladan dari para nabi, Rasulullah, sahabat maupun kisah-kisah islami lainnya. Kisah-kisah ini akan menanamkan nilai-nila kebaikan kepada anak melalu cerita dan kisah yang menarik.
  8. Mengajarkan anak untuk betutur kata yang sopan dan santun baik pada orangtua, orang lain maupun teman sebayanya. Usahakan untuk selalu menghindari kata-kata kasar jika orangtua sedang bertengkar dan usahakan jangan bertengkar didepan anak karena anak pada dasarnya akan meniru apa yang orangtuanya lakukan atau katakan.
  9. Mengajarkan anak untuk selalu mengucapkan salam saat masuk kedalam rumah dan saat hendak pergi. Ajarkan ia untuk meminta izin dan berjabat tangan dengan orangtuanya saat hendak pergi keluar rumah.
  10. Awasi dengan siapa anak bergaul dan perhatikan pergaulannya karena teman atau lingkungan bisa mempengaruhi karakter sang anak.
  11. Berikan anak pujian saat ia melakukan suatu hal yang baik atau melaksanakan ibadah shalat tepat waktu, mendapat prestasi dan hal-hal baik lainnya. Anak akan merasa senang jika mendapat pujian dan ia akan termotivasi untuk melaksanakan kebaikan lainnya.
  12. Nasehati anak jika anak berbuat salah serta berikan ia hukuman jika diperlukan karena hukuman tersebut bisa memberikan efek jera kepada anak tapi hindari menggunakan kekerasan saat menghukum anak.
  13. Mengajarkan anak untuk selalu berkata jujur dan tidak berbohong. Kejujuran ini nantinya akan bermanfaat bagi sang anak dimasa depan dan menjadikannya pribadi yang baik.
  14. Berlaku adil pada setiap anak dan tidak membedakan perlakuan pada anak yang satu dengan anak yang lain. Perbedaan perlakuan kepada anak akan menimbulkan kecemburuan dan konflik dalam keluarga.
  15. Mengajarkan anak untuk sabar dan selalu menjaga emosi apabila marah. Jika anak bertengkar dengan saudaranya maka lerailah mereka dan jangan memihak pada salah satu anak. Nasehati mereka agar saling menghargai dan menyayangi satu sama lain.
  16. Mencontohkan anak untuk bersedekah (baca keutamaan bersedekah) dan membantu oranglain yang membutuhkan. Hal ini akan melatih anak agar bersifat derwaman dan suka menolong serta peduli sesama. Latihlah anak untuk memberikan uang logam maupun uang kertas berapapun nilainya dengan tangannya sendiri kepada orang yang membutuhkan misalnya kepada pengemis.
  17. Mengajarkan anak untuk selalu menepati janji. Jika orangtua berjanji pada anaknya maka penuhilah janji tersebut, jika orangtua tidak menepati janji yang dibuatnya maka sang anak bisa meniru perlakuan tersebut dimasa yang akan datang.
  18. Selalu tanamkan rasa kesederhanaan pada anak meskipun orangtuanya memiliki materi yang cukup atau berlebih. Hal ini bertujuan agar anak tidak memiliki rasa sombong akan harta maupun jabatan kedua orangtuanya.
  19. Ajarkan anak untuk selalu menjaga kebersihan baik dirumah maupun dilingkungan mereka berada karena kebersihan adalah sebagian dari iman.
  20. Menasehati anak agar selalu menjaga kesehatan tubuhnya dengan melatihnya untuk mandi dan membersihkan diri sendiri, makan teratur, menyikat gigi (baca sikat gigi saat puasa) tidur pada waktunya dan sebagainya.

Ustadz Aa Abdul Hamid,S.Pd.I - Liburan Ke Masjid Raya Bandung